Feeds RSS

Jumat, 05 Juni 2009

metodologi penelitian kualitatif dan kuantitatif

1. Konsep Kualitatif Penelitian kualitatif pada awalnya bersumber pada pengamatan kualitatif yang dipertentangkan dengan pengamatan kuantitatif. Pengamatan kuantitatif melibatkan pengukuran tingkatan ciri-ciri tertentu. Beberapa istilah yang digunakan untuk penelitian kualitatif, yaitu penelitian atau alamiah, etnografi, interaksionis simbolik, perspektif ke dalam, etnometodologi, the cicago school, fenomenologis, studi kasus, interpretatif, ekologis, dan deskriptis. Istilah penelitian kualitatif ada beberapa definisi. Pertama, Bogdan dan Taylor mendefinisikan metodologi kulitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptis berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati. Menurut mereka, pendekatan ini diarahkan pada latarbelakang dan individu tetsebut secara holistik (utuh). Jadi, dalam hal ini tidak boleh mengisolasikan individu atau organisasi ke dalam variable atau hipotesis, tetapi perlu memandangnya sebagai bagian dari sesuatu keutuhan. Kirk dan Miller juga mendefinisikan bahwa penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan social yang secara fundamental bergantung dari pengamatan pada manusia baik dalam kawasannya maupun peristilahannya. Selain definisi tersebut, di bawah ini dikemukakan pula beberapa definisi lainnya sehingga pembaca dapat memperoleh gambaran yang luas dan mendalam. David Williams menulis bahwa penelitian kulitatif adalah pengumpulan data pada suatu latar alamiah, dengan menggunakan metode alamiah, dan dilakukan oleh orang atau peneliti yang tertarik secara alamiah. Jelas definisi ini memberi gambaran bahwa penelitian kualitatif mengutamakan latar alamiah, dan dilakukan oleh orang yang mempunyai perhatian alamiah. Penulis buku penelitian kualitatif lainnya menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan latar alamiah, dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai metode yang ada. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan prosedur analisis yang tidak menggunakan prosedur analisis statistik atau cara kuantifikasi lainnya. Jelas bahwa pengertian ini mempertentangkan penelitian kualitatif dengan menonjolkan bahwa usaha kuantifikasi apapun tidak perlu digunakan pada penelitian kualitatif. Menurut Jane Richie, penelitian kualitatif adalah upaya untuk menyajikan dunia sosial dan perspektifnya di dalam dunia, dari segi konsep, prilaku, persepsi, dan persoalan tentang manusia yang diteliti. Dari kajian tentang definisi-definisi tersebut dapatlah disintesiskan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain, secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah. 2. Konsep Penelitian Kuantitatif Metode kuantitatif dinamakan metode tradisional, karena metode ini sudah cukup lama digunakan sehingga sudah mentradisi sebagai metode untuk penelitian. Metode ini disebut sebagai metode positivistik karena berlandasan pada filsafat positvisme. Metode ini sebagai metode ilmiah karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit/empiris, obyektif terukur, rasional, dan sistematis. Metode ini juga disebut metode discovery, karena dengan metode ini dapat ditemukan dan dikembangkan berbagai iptek baru. Metode ini disebut metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. Metode kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif /statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Filsafat positivisme memandang realitas/gejala/fenomena itu dapat diklasifikasikan, relatif tetap, konkrit, teramati, terukur dan hubungan gejala bersifat sebab akibat. Penelitian pada umumnya dilakukan pada populasi atau sampel tertentu yang representatif. Proses penelitian bersifat deduktif, di mana untuk menjawab rumusan masalah digunakan konsep atau teori sehingga dapat dirumuskan hipotesis. Hipotesis tersebut selanjutnya diuji melalui pengumpulan data lapangan. Untuk mengumpulkan data digunakan instrumen penelitian. Data yang telah terkumpul selanjutnya dianalisis secara kuantitatif dengan menggunakan statistik deskriptif atau inferensial sehingga dapat disimpulkan hipotesis yang dirumuskan terbukti atau tidak. Penelitian kuantitatif pada umumnya dilakukan pada sampel yang diambil secara random, sehingga kesimpulan hasil penelitian dapat digeneralisasikan pada populasi di mana sampel tersebut diambil. 3. Sistematika Model Kualitatif Salah satu ciri penting penelitian kualitatif, menurut Imam Bawani, adalah data-data cendrung bukan dalam bentuk angka, melainkan kata-kata. Namun demikian, tidak menutup kemungkinan penggunaan data berwujud angka, bahkan menempatkannya pada table atau grafik statistic. Penelitian kualitatif bertolak belakang dari situasi lapangan. Data-data dihimpun melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Sampel diformulasikan dalam wujud fokus studi. Pencarian data dilakukan serempak dengan analisis hingga memunculkan hipotesis-hipotesis untuk mengarahkan jalannya penelitian. Dari rangkaian aktifitas ini diharapkan menghasilkan kategori-kategori yang merupakan konsep-konsep yang juga murni dari realitas lapangan. Dari konsep inilah dapat dibangun sebuah teori yang berpijak dari data lapangan. Kuantitatif mempunyai ciri dalam pendekatannya antara lain: natural paradigma dan fenomenologi. Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan asumsi dasar, karena di dalam pelaksanaannya model ini berawal dari ide kemudian menuju ke teori akan tetapi beda dengan teori kualitatif, dan teori ini tidak digunakan terlebih dahulu dalam penerapannya, dan fungsinya untuk pengetahuan saja dan tidak digunakan langsung. Setelah mengetahui teorinya langsung menuju ke observasi dan gunanya untuk menemukan data-data dan setelah menemukan data-data yang diinginkan maka diadakan analisis (operasional), kemudian generalisasi data setelah digeneralisasikan maka disimpulkan dengan teori yang telah ada, apakah sama dengan teori lama atau menemukan teori baru dalam penelitiannya tersebut. Jadi teori disini tidak semata-mata digunakan pedoman dalam penelitian akan tetapi hanya untuk pengetahuan dan tidak digunakan untuk pedoman yang mutlak. Dan hipotesa diperoleh setelah observasi dilakukan. 4. Sistematika Model Kuantitatif Sebagaimana pengertian dari kuantitatif, kuantitatif artinya jumlah, berkaitan dengan angka. Karena itu penyelesaian dalam analisis hasil penelitian cenderung menggunakan rumus-rumus statistik (inferensial) seperti product moment, chiquadrat dan sebagainya. Untuk dapat menghasilkan data penelitian dalam wujud angka, biasanya menggunakan angket sebagai instrumen pengumpul datanya. Angket itu disusun berdasarkan variable-variabel yang ada dan tersimpul dalam judul. Variabel ada hubungannya dengan hipotesis, yang diturunkan dari postulat sendiri berpangkal pada teori. Dalam penelitian ini mempunyai ciri dalam pendekatannya antara lain dalah: since, ilmiah, teori, positivisme. Pelaksanaannya berawal ide setelah ide muncul maka diperlukan sebuah teori yang sudah ada sebagai pedoman, setelah teori di dapat maka dimulai dengan hipotesa (dugaan-dugaan) baik itu positif ataupun negative. Setelah itu mulai kepada operasional dari berbagai macam dugaan yang ada, kemudian digeneralisasikan dari semua apa yang di dapat dari hasil penelitian tersebut dan hasil akhirnya apakah menyetujui teori lama tersebut ataukah menolaknya. Jadi, penelitian kuantitatif berangkat ide dan teori, kemudian pencarian datanya, dianalisis, dan kesimpulannya dirujukkan kembali pada teori. Hasilnya dapat bersifat mendukung, menolak, merevisi atau mengembangkan teori itu. Inilah yang dikatakan bahwa penelitian kuantitatif itu dimaksudkan menjembatani dunia konseptual dengan dunia emperik. Dan perlu diingat bahwa hipotesa dibangun karena teori beda dengan kualitatif yang mana hipotesa diperoleh setelah observasi dilakukan. Refrensi: Lexy Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, PT Remaja Rosdakarya, Bandung,cet II, 2009 Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitaif dan R & D, Alfabeta, Bandung, 2008 Fadjrul Hakam Chozin, Cara Mudah Menulis Karya Ilmiah, AlphaGrafika, tt, 1997

0 komentar:

Posting Komentar